http://lowongan.blog.friendster.com

Selasa, 16 Maret 2010

PANPILKADES PADANG BINDU

Proses Pemilihan Kepala Desa Padang Bindu sudah di depan mata, Masyarakat sejak awal sudah meragukan Profesionalisme Panitia Pilkades Padang Bindu. Dari pembentukan Panitia yang tidak transparant dan dilakukan tengah malam di rumah ketua BPD bahkan masyarakat bertanya, ada apa dibalik dari peristiwa ini. Dari keanggotaanya pun orang - orang yang selama ini dekat dengan pemerintahan, masyarakat mulai meragukan eksistensi dan netralisme dari kerja Panpilkades. Bahkan muncul wacana dana pilkades diatas 30 juta sangat menakjubkan alias spektakuler bin menghebohkan. Kata istilah wong dusun, Panitia mulai "berkarang" dan mengesampingkan nilai demokratisasi dari pemilihan tersebut. Konon dana tersebut terbesar di Kabupaten Muara Enim dan kemungkinan juga di Indonesia. Selidik punya selidik Panpilkades sekarang sudah pesan seragam, dan entah untuk apa lagi ancang - ancang kegunaan dana itu, atau jangan - jangan ada konspirasi terselubung dibalik itu.
Sebagai warga masyarakat biasa, pandangan saya besarnya wilayah desa padang bindu bukanlah alasan yang kuat untuk memperbesar anggaran dana pilkades. Yang bisa membedakan dengan desa lain, dana yang dapat diperbesar oleh panitia hanya surat suara, surat undangan mata pilih, dan dana transportasi pendataan mata pilih. Bahkan untuk mata pilih di perusahaan sekitar benakat, panitia dapat mengajukan permohonan keperusahaan seperti yang dilakukan panitia terdahulu.
Dan dari pandangan saya tersebut tidak mungkin dana yang akan dikeluarkan sebesar yang diwacanakan. Bila tidak sanggup membuat rab dengan efisien, saya yakin masih banyak yang mampu untuk menjadi panitia.
Konon dana itupun tidak termasuk transportasi mata pilih di areal belanti dan sekitarnya. Kepada para panpilkades kami harap janganlah ambil kesempatan dalam kesempitan, janganlah makan dari uang calon berlebihan. Itu adalah uang sakit ! Uang yang dicari para calon dengan peras keringat.
Memang semua tergantung dari niat, kalau niat sudah busuk, bukan tidak mungkin sumpah serapah akan muncul dari para calon khususnya dan dari masyarakat pada umumnya. Semua ada perhitungan di hadapan-NYA yang Maha Kuasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar